http://teklis-smkn1krg.blogspot.com/

Kamis, 08 Mei 2014

Perakitan Panel Kontrol Motor Pompa Air



PERAKITAN PANEL KONTROL MOTOR POMPA AIR 1 FASA DAN 3 FASA

Untuk kesempatan ke 5 pada sesi kontrol elektromagnetik ini akan kita bahas tentang perakitan panel kontrol motor pompa air 1 fasa dan 3 fasa. Dewasa ini banyak teknologi – teknologi baru yang terus berkembang dan hal tersebut seiring dengan perubahan zaman . Orang pada umumnya menginginkan hal – hal yang praktis , ekonomis , cepat dan otomatis dalam penggunaannya . Hal tersebut sangat berguna bagi kebutuhan manusia dizaman sekarang .
 Sebagai contoh dalam pengontrolan pengisian bak air, orang pada umumnya menginginkan pengoperasiannya secara otomatis. Untuk mengoperasikan motor – motor pompa air yang mengisi bak secara otomatis mati dan hidupnya, desawa ini telah banyak dikembangkan peralatannya, baik dalam sistem mekanik maupun elektronik. Salah satu contoh peralatan dengan sistem elektronik tersebut adalah level control (LC). Level Control merupakan sebuah sakelar elektronik yang telah banyak digunakan orang baik di rumah tangga, di hotel – hotel , perusahaan maupun dikantor – kantor yang membutuhkan pengoperasian atau pengontrolan pengisian bak air  secara otomatis. Level control sangat cocok digunakan dalam pengontrolan bak air karena selain mudah didalam pemasangannya juga sistem kerjanya yang akurat sehingga alat ini benar – benar merupakan solusi yang tepat dalam memberikan jawaban atas kebutuhan dalam pengontrolan pengisian bak air di zaman sekarang ini .

 Gambar 1. Skema Proses Pengisian Baik Air

1.      Cara Kerja Rangkaian
 Motor 3 Phase digunakan untuk mengisi air dan motor 1 Phase digunakan sebagai zat pencampur . Motor 3 Phase diopersikan dengan menggunakan pengasutan sistem bintang - segitiga yang mana motor 3 phase ini akan terus mengisi sampai batas atas pengisian yang telah ditentukan dan bila sudah sampai batas atas , motor akan berhenti bekerja dan akan bekerja kembali jika air dalam bak sudah sampai batas bawah atau jika air sudah hampir kering .Sementara motor 1 Phase hanya digunakan sebagai zat pencampur yang hanya sesekali saja bekerjanya yang dikontrol dengan sebuah batas waktu atau timer . Pada rangkaian yang telah direncanakan pengoperasian motornya ada dua sistem yaitu secara manual dengan menggunakan tombol tekan dan secara otomatis dengan menggunakan level control.

a.      Secara Manual
 Untuk mengoperasikan motor , sakelar S1 harus pada posisi terhubung dengan tombol S2 , kemudian tombol tekan S3 diberi energi , maka Kontaktor 2 akan terenergi dan pada kontak utamanya akan menghubungkan bintang motor 3 Phase terlebih dahulu  . kemudian kontak NO K2 akan menghubung sehingga kontaktor 1 akan bekerja yang dikunci oleh kontak NO K1, dengan bekerjanya kontaktor 1 Kontak utama kontaktor 1 akan terhubung dengan tegangan jala – jala dan motor 3 Phase akan bekerja dengan hubungan bintang . Hubungan Bintang ini hanya sesaat saja , karena timer T1 akan memutuskan kontaktor 2 dan selanjutnya kontaktor 2 akan mati . Kontak NO dari T1 akan mengaktifkan K3 yang dikunci oleh Kontak No dari K3. Kontaktor 3 akan menghubungkan motor dengan hubungan Segitiga . Motor akan bekerja terus mengisi air kedalam bak dengan hubungan segitiga sampai batas yang telah ditentukan . Bekerjanya Motor 3 phase dapat dilihat dengan lampu tanda H2.
 Bekerjanya kontaktor 3 sekaligus mengaktifkan kontaktor 4 sehingga Motor 1 Phase yang bekerja untuk mengisi zat cair akan bekerja , motor 1 phase selanjutnya akan dikontrol dengan 2 buah  time relay artinya motor akan hidup selama batas waktu T2 dan mati pada batas waktu T3 kemudian akan hidup lagi selama batas T2 dan akan mati kembali pada batas waktu T3 demikian seterusnya . Jadi Motor 1 Phase hanya dihidupkan sesekali saja yang mana motor ini hanya hanya digunakan untuk mengisi zat pencampur . Bekerjanya motor 1 dapat dilihat melalui lampu tanda H3 .
 Jika air dibak sudah terisi penuh , dengan menekan tombol S2 maka sistem akan mati , artinya motor 3 Phase yang mengisi air dan motor 1 Phase yang mengisi zat pencampur akan berhenti beroperasi .

b.      Secara Otomatis
Untuk mengoperasikan Motor 3 phase dan 1 phase secara otomatis , posisi sakelar S1 harus terhubung pada Level Control .
Dengan terhubungnya Level Control Maka Kedua motor akan bekerja tanpa menekan tombol S3 lagi . Sistem kerjanya sama dengan seperti yang telah dijelaskan pada pengontrolan secara manual diatas , hanya saja pada Pengontrolan dengan menggunakan Level Control ini kedua motor akan dikontrol secara otomatis mati dan hidupnya . artinya jika air dibak sudah penuh level control akan mematikan motor sampai batas level yang telah ditentukan dan jika bak kering level kontrol akan mengoperasikan motor kembali .

2.   Cara Kerja Pengaman
Adapun cara kerja pengaman yang digunakan sesuai dengan jenisnya sperti berikut ;
-       Pengaman MCB akan bekerja bila terjadi hubung singkat atau beban lebih pada rangkaian yang diamankan oleh MCB tersebut . Bila rangkaian kontrol maupun rangkaian utama terjadi hubung singkat maka MCB  akan Memutuskan rangkaian , sehingga  rangkaian akan terputus dengan sumber tegangan . Dengan terputusnya rangkaian , motor akan berhenti bekerja baik motor 1 phase maupun motor 3 phase .
-       Pengaman beban lebih ( Thermal Overload Relay ) akan bekerja bila beban mekanik motor melebihi daya nominalnya , akibatnya arus listrik yang mengalir melalui rangkaian utama akan bertambah besar sehingga relay beban lebih akan bekerja dan kontak bantunya akan membuka rangkaian kontrol arus , maka motor akan berhenti bekerja seluruhnya .
 Gambar 2. Diagran Kontrol

Gambar 3. Diagram Utama

Gambar 4. Rangkaian Pengawatan Dalam Panel


Lembar Kerja (Jobsheet)

Alat-Alat
No.
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
Multitester
1 Buah
2.
Tang Potong
1 Buah
3.
Tang Kupas
1 Buah
4.
Tang Lancip
1 Buah
5.
Tang Kombinasi
1 Buah
6.
Obeng - Ukuran No.1
1 Buah
7.
Obeng - Ukuran No.3
1 Buah
8.
Obeng - Ukuran No.4
1 Buah
9.
Obeng + Ukuran No.3
1 Buah
10.
Obeng + Ukuran No.4
1 Buah

Bahan-Bahan
No
SPESIFIKASI
JUMLAH
1.
Motor Listrik 3 Phase , 5 KVA
1 Buah
2.
Motor Listrik 1 Phase , 150 W
1 Buah
3.
Sakelar SPDT
1 Buah
4.
Lampu Indikator
1 Buah
5.
MCB 3 Phase 16 A
1 Buah
6.
MCB 1 Phase 2 A
1 Buah
7.
MCB 1 Phase 4 A
1 Buah
8.
Kontaktor Magnit 3 pole + 2NO + 2NC
4 Buah
9.
TDR + Basc
3 Buah
10.
Thermal Overload Relay  4 A
1 Buah
11.
Tombol Tekan PBNO
1 Buah
12.
Tombol Tekan PBNC
1 Buah
13.
Panel
1 Buah
14.
Rel Omega
Secukupnya
15.
Kanal Kabel
Secukupnya
16.
Kabel NYAF 2.5 mm
Secukupnya
17.
Kabel NYAF 1.5 mm
Secukupnya
18.
Papan kerja
1 Buah

Keselamatan Kerja
  1. Pergunakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing – masing
  2. Hati – hati terhadap penggunaan peralatan / benda tajam
  3. Memeriksa rangkaian sebelum diujikan dan meminta bantuan kepada instruktur jika ada hal yang belum dimengerti
  4. Melakukan pekerjaan sesuai dengan langkah kerja
  5. Berhati – hati terhadap tegangan listrik

Langkah Kerja
  1. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
  2. Menyusun peralatan dan bahan yang digunakan pada meja kerja
  3. Menyusun komponen – komponen yang digunakan dan mengaturnya kedalam panel dan papan kerja sesuai dengan gambar 
  4. Merangkai rangkaian kontrol dan rangkaian utama motor pompa kedalam panel kontrol dan papan kerja sesuai dengan gambar
  5. Memeriksa kebenaran rangkaian dengan menggunakan multi tester
  6. Menunjukkan hasil kerja kepada pembimbing / instruktur , kemudian menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sesuai dengan perencanaan .
  7. Mengoperasikan rangkaian sesuai dengan sistem kerja rangkaian seperti yang telah dijelaskan pada cara kerja rangkaian 
  8. Setelah mendapat hasil uji coba yang benar , membongkar kembali rangkaian tersebut dengan hati – hati dan mengembalikan peralatan dan bahan yang digunakan ketempat semula